APAKAH PENYANDANG TUNANETRA BISA BERBAHAGIA? Gambaran Kebahagiaan Pada Penyandang Tunanetra

Abstract

Pada umumnya tidak banyak yang bisa dilakukan oleh orang yang mengalami tunanetra. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, membuat mereka lebih memilih untuk hanya berdiam diri di rumah atau sebagian yang lain memilih bekerja sebagai pengemis atau meminta-minta di jalanan. Namun, pilihan tersebut tidak dilakukan oleh dua orang tunanetra. Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja demi mencapai keinginannya, menjadi pekerja seni atau pemusik dan mengajar mengaji. Walaupun kedua subjek memiliki keterbatasan, mereka bisa membuat orang lain senang dengan apa yang dilakukannya dan mereka berbahagia dengan apa yang mereka lakoni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman gambaran kebahagiaan pada penyandang tunanetra.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 2 orang tunanetra. Hasil wawancara menunjukkan bahwa menjadi tunanetra tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan kebahagiaan. subjek merasa tenang dan nyaman dalam menjalani kehidupannya. Tidak merasa takut dan tidak pula bersedih dengan keadaan yang mereka alami. Berani menghadapi masalah yang datang serta merasa bahagia karena tidak ada kekhawatiran yang dirasakan oleh kedua subjek. Faktor yang mempengaruhi keadaan kedua subjek adalah karena adanya rasa syukur yang besar kepada Allah Subhanahuwata’ala, berinteraksi dan berhubungan baik dengan teman, keluarga dan lingkungan sekitar, serta merasa puas dengan pekerjaan yang dijalani.