GAMBARAN PERILAKU PEMAAFAN DALAM KONFLIK PERSAHABATAN
Abstract
Penelitian ini mengungkap Gambaran Perilaku Pemaafan dalam Konfilk Persahabatan pada dua remaja akhir. Teori pemaafan yang dipakai terdiri dari empat fase yaitu fase pengungkapan (uncovering phase), fase keputusan (decision phase), fase tindakan (work phase) dan fase pendalaman (outcome phase) (Nashori, 2008). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara. Subjek penelitian/informan penelitian ini adalah dua remaja akhir di Batuang Taba Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung. Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena sampel disesuaikan dengan tujuan pengambilan data penelitian. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data, koding, dan tahap Interprestasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran proses memaafkan yang dilakukan oleh kedua remaja akhir secara keseluruhan hampir sama namun faktor pendorong untuk melakukan tindakan memaafkan kedua subjek berbeda, “M” terdorong untuk memaafkan lebih didominasi oleh faktor religiusitas yang dimilikinya serta dorongan oleh teman-teman sedangkan “I” di dorong oleh di dorong oleh motivasi dan nasehat-nasehat yang di berikan teman-temanya. Kedua remaja melakukan tindakan memaafkan dalam waktu kurang lebih satu tahun. Setelah memaafkan mereka merasakan adanya perasaan positif, manfaat dan hikmah yang dapat diambilnya. Bentuk konflik dalam hubungan persahabatan ini adalah pengkhianatan kepercayaan yaitu sahabat menjalin hubungan dekat dengan orang yag dikasihi oleh sahabatnya. Sedangkan tingkatan kondisi perilaku memaafkan kedua remaja ialah pada tingkat Al-afw sebab masih ada luka yang membekas dan masih teringat akan kejadian tersebut, walaupun kedua subjek telah membuka lembaran baru dengan teman-teman barunya.