PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUALPADA REMAJA TUNAGRAHITA
Abstract
Remaja berada pada masa pubertas akan mengalami perubahan secara fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi perubahan pada organ seksual, sedangkan pada psikis terjadi perubahan sikap dan perilaku seksual. Perubahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan hormon yang menimbulkan dorongan seksual untuk melakukan seks. Hal tersebut terjadi kepada seluruh remaja termasuk mereka yang memiliki keterbatasan mental seperti remaja tunagrahita. Remaja tunagrahita adalah remaja yang memiliki inteligensi di bawah rata-rata. Sehingga pada saat pubertas remaja tunagrahita memiliki kesulitan dalam mengontrol perilaku seksualnya. Selain itu, keterbatasannya dalam berpikir membuat mereka tidak memahami sebab akibat dari perilaku yang dilakukannyaTujuan penelitian ini adalah pertama, untuk melihat bentuk gambaran penyimpangan perilaku seksual pada remaja tunagrahita. Kedua, faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan perilaku seksual pada remaja tunagrahita ditinjau dari faktor internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penetapan sampel purposive sampling. Sampel tersebut adalah satu orang subjek primer yaitu remaja tunagrahita yang sedang dalam masa pubertas dan enam orang subjek sekunder. Data dikumpulkan melalui observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran penyimpangan perilaku seksual yang dilakukan subjek adalah onani, memegang alat kelamin teman, berpengan tangan, mencium lawan jenis, memperhatikan lawan jenis dan merayu lawan jenis. Ditinjau dari faktor yang mempengaruhi adalah dikarenakan dorongan biologis yang disebabkan oleh meningkatnya libido seksual, pengaruh media seperti telepon pintar dan televisi, serta pengaruh lingkungan.