Hermeneutika Kemanusiaan Perspektif al-Qur’an dalam Puisi Gus Mus (Telaah atas Buku Gus Mus berjudul Aku Manusia)
Abstract
Abstrak K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) sebagai sosok tokoh (kiai) yang unik dan memiliki ketekunan dalam mengkaji sastra, baik yang tertuang dalam bentuk puisi, cerpen, kaligrafi, lukis, dan jenis kesusastraan lainnya, adalah tokoh yang hari ini banyak diidolakan oleh masyarakat umum. Karya puisinya-lah yang menjadi sarana paling menonjol untuk menggambarkan fenomena yang terjadi dalam ruang kehidupan manusia. Tema utama yang menjadi pokok pembahasan pada puisi tersebut ialah perihal kemanusiaan, dan yang ditulis secara khusus dalam sebuah buku kumpulan puisi Aku Manusia. Cara pandang dan penyampaian dengan gaya (narasi) yang berbeda menjadi sesuatu yang unik untuk ditelisik lebih jauh lagi. Puisi yang juga sebagai media menyampaikan pesan moral yang termuat secara tersurat maupun tersirat, dan juga untuk mengetahui makna di balik teks puisi -sudah barang tentu memiliki metode yang berbeda-beda pula-. Hermeneutika sebagai metodologi, sedangkan teks sebagai objek utamanya, dan antara keduanya memiliki relevansi untuk menguak makna di balik teks puisi Gus Mus. Dari uraian singkat di atas, penelitian ini akan difokuskan secara khusus pada pembacaan peneliti atas puisi Gus Mus, pertama, menelisik lebih mendalam tentang pesan yang terkandung dalam puisi Gus Mus, fokusnya tentang makna dan nilai Qur’ani-, kedua, menampilkan bagaimana pandangan dan juga kritik Gus Mus mengenai fenomena kehidupan manusia. Nantinya, pada bab selanjutnya akan dibahas secara terperinci terkait hal itu, dan akan dimuat pada sub-sub bab penelitian ini. Kata kunci: Hermeneutika, Kemanusiaan, Nilai Qurani, dan Puisi Gus Mus. Abstract K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) as a unique figure (kiai) who has perseverance in studying literature, both in the form of poetry, short stories, calligraphy, painting, and other types of literature, are figures who are idolized today by the general public. His poetry works are the most prominent means to describe phenomena that occur in the space of human life. The main theme which is the subject of discussion on the poem is about humanity, and which is written specifically in a collection of poems called Aku Manusia. The perspective and delivery of different narratives is something unique to be examined further. Poetry which also serves as a medium conveyes moral messages expressed explicitly or implicitly, and also to find out the meaning behind the text of poetry - of course it has different methods too -. Hermeneutics as a methodology, while the text is the main object, and between its (methodology and poetry as a object) has relevance to uncover the meaning behind Gus Mus's poetic text. From the brief description above, this research will be focused specifically on the reading of researchers on Gus Mus's poetry, first, to examine more deeply the message contained in Gus Mus's poetry, its focus on the meaning and value of the Qur'an, second, showing how views and also Gus Mus's criticism of the phenomenon of human life. Later, the next chapter will be discussed in detail regarding this matter, and will be included in the sub-chapters of this research. Keywords: Hermeneutics, Humanity, Quranic Value, and Gus Mus's Poetry. Referensi Adnan, Mohammad. Tafsir Alquran Suci Bahasa Jawi, Penerbit Offset, 1981. Andito, Atas Nama Agama; wacana agama dalam dialaog, Bandung, Pustaka Hidayat, 1998. Bisri, A. Mustofa, Kumpulan Puisi Aku Manusia. Mata Air Indonesia, 2016. ______________, Agama Anugerah, Agama Manusia, Mata Air Indonesia, 2013. Faruk. Metode penelitian sastra, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2012. Hamid, Abu Zayd Nasr. Rethinking the Qur’an, Amsterdam, 2004.Neuwirth, Angelika. Locating the Qur’an in the Epistemic of Late Antiquity, dalam jurnal Ankara Üniversitesi İlahiyat Fakültesi Dergisi, 2013. http://m.republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/02/14/p44dom396-ketika-agama-kehilangan-tuhan. Pradopo, Rachmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode kritik, dan,,, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2013. Syamsuddin, Sahiron. Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an, Pesantren Nawesea Press; 2009. Syari’ati, Ali. Sejarah masa depan, Karkasa, 2017. Zain, Labibah, dkk. Gus Mus, Satu Rumah Seribu Pintu, Yogyakarta; LKIS, 2009.