Model Dakwah Kirun Melalui Media Pertunjukan Seni Opera Campur Santri di Desa Bulu, Sambit, Ponorogo
Abstract
Dakwah selama ini dipahami secara sempit yang hanya umumnya disampaikan dalam bentuk ceramah atau khutbah. Kondisi ini mengakibatkan dakwah kurang mendapat apresiasi dan perubahan yang signifikan. Banyak cara agar pesan dakwah yang dilakukan diterima oleh audien dengan baik dengan menggunakan media pendukung. Sebagaimana metode dakwah yang dilakukan oleh Kirun bersama paguyuban seninya dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi di Desa Bulu, Sambit, Ponorogo pada tanggal 4 Desember 2017. Kirun piawai dalam mengkolaborasikan antara ketoprak dan campursari dengan dakwah. Pada pementasan operanya, lagi-lagu campursari diganti dengan lirik yang bernuansa Islami. Model dakwah Kirun melalui media opera menjadikan dakwah lebih memeroleh antusias masyarakat sebagai objeknya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam model dakwah Kirun melalui media opera sehingga memiliki dampak yang lebih signifikan dalam pengembangan dakwah kepada masyarakat khususnya di pedesaan.