Makanan, Globalisasi dan Agama: Ekspresi Keberagamaan Kelas Menengah Muslim dalam Globalisasi Makanan

Abstract

Setiap orang membutuhkan makan. Makanan menjadi sumber nutrisi bagi tubuh. Namun dalam era modern, makanan tidak hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan tubuh semata, tetapi juga berfungsi simbolik. Dalam konteks simbolik itu, pemilihan makanan dan rasa dari makanan tersebut tidak lagi dibentuk oleh pengecap yang bersumber dari pengetahuan. Pengetahuan tersebut dituntun oleh rasa yang mengglobal dan terus mempermainkan pengetahuan tentang makanan. Namun demikian, globalisasi bukanlah satu-satunya pembentuk pengetahuan atas makanan. Agama turut pula mempengaruhinya. Sehingga tercipta narasi yang indah antara makanan, globalisasi dan agama. Narasi itu membentuk hubungan sebuah rasa, rasa lokal dan rasa global. Tulisan ini mencoba mengetengahkan bagaimana globalisasi membentuk ekspresi beragama khususnya dalam hal makanan. Penulis bermaksud mengemukakan bahwa makanan yang setiap saat dimakan oleh manusia sejatinya tidak dapat dilepaskan proses sosial, terututama globalisasi. Proses globalisasi yang tengah terjadi pada saat ini sedikit banyak dapat membentuk pola keberagamaan khususnya dalam sistem makan sebuah masyarakat.