PERAN KOMUNIKASI ASERTIF KONSELOR ALAM PROSES LAYANAN KONSELING UNTUK EMBANTU MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONSELING
Abstract
Abstract. Professional counseling is expected to assist in solving the problems of the counselee, the counselee generally come to the counselor with the problem, whether it was about family, friends, romance or love, career, and life during the difficult issues in the world and the fear of the afterlife. Counselor as a facilitator should be able to master the theory and practice of counseling either counseling west and counseling Islamic approach in order to counselee feel comfortable in the counseling process that is undertaken, so that the counselee very open to all the problems he faced, and counselee can independently solve the issue and be able to develop themselves to a better way. With the help of a counselor as a facilitator, using existing counseling skills including assertive communication skills expected counselee can get out of the difficulties she experienced and can happily live their lives. Keywords: assertive communication, counselor, counselee, the counseling process. Abstrak. Konseling professional diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan konseli, konseli umumnya datang kepada konselor dengan membawa permasalahannya, baik itumasalah keluarga, teman, asmara atau cinta, karir maupun masalah kesulitan hidup selama di dunia dan ketakutan akan kehidupan akhirat. Konselor sebagai fasilitator harus mampu menguasai teori dan praktek konseling baik itu praktek konseling barat maupun konseling islam agar konseli merasa nyaman dalam proses konseling yang dijalani, sehingga konseli sangat terbuka terhadap semua permasalahan yang ia hadapi, dan konseli secara mandiri dapat menyelesaikan permasalahan dan dapat mengembangkan dirinya kea rah yang lebih baik. Dengan bantuan konselor sebagai fasilitator, dengan menggunakan ketrampilan konseling yang ada termasuk ketrampilan komunikasi sertif di harapkan konseli dapat keluar dari kesulitan yang ia alami dan dapat bahagia menjalani kehidupannya. Keywords: Komunikasi asertif, Konselor, Konseli, Proses konseling.