Pembangunan Pedesaan ‘Endogen’: Kiprah KKN UIN Sunan Kalijaga di Karangdukuh Klaten
Abstract
Endogenous Rural Development is an application concept of Endogenous Regional Development in rural scale. This study portrays the progress of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in supporting endogenous rural development in Karangdukuh Village, Jogonalan District, Klaten Regency. Continuing the progress of UIN Sunan Kalijaga 2017, this article empowers a peasant community named Sentra Peternakan Rakyat (SPR) in Kebon Wulang Reh, in Karangdukuh Village. This study was first elaborated through two FGD processes. The FGD process is the first step to understanding the expectations and mapping of SPR needs. After conducting the Particypatory Rural Appraisal (PRA) survey, the study in this article was carried out in 3 concrete actions, namely the development of ‘Cakruk Pintar’ at the SPR location, Health Promotion and Trial Learning in ‘Cakruk Pintar’. These three main variables are people’s livestock, public health, and community learning habitus. The results of the development of 'endogenous' village development in the community service process have an elaborative and collaborative spirit. The collaboration aspect is the entrance to invite practitioners so that they can generate positive reactions from the social community. Meanwhile, elaborative aspects can give birth to new dissemination from all stakeholders, partners and policy makers. Where this Participatory Action Research (PAR) village development process can succeed if there is academic sustainability, both programs can be continued or stopped.Pembangunan Pedesaan Endogen (Endogenous Rural Development) merupakan konsep penerapan dari Pembangunan Regional Endogenus dalam skala pedesaan. Penelitian ini memotret kiprah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mendukung pembangunan pedesaan endogen di Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten. Melanjutkan kiprah UIN Sunan Kalijaga 2017, artikel ini melakukan pemberdayaan pada sebuah komunitas peternak bernama Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kebon Wulang Reh, di Desa Karangdukuh. Kajian ini terlebih dahulu dielaborasi melalui proses FGD yang dilakukan selama dua kali. Proses FGD merupakan langkah awal untuk memahami harapan dan pemetaan kebutuhan SPR. Setelah melakukan survei Particypatory Rural Appraisal (PRA), kajian pada artikel ini dilakukan dalam 3 tindakan nyata, yaitu pembangunan Cakruk Pintar di lokasi SPR, Promosi Kesehatan dan Uji Coba Pembelajaran di Cakruk Pintar. Tiga variabel utama ini adalah peternakan rakyat, kesehatan masyarakat, dan habitus belajar masyarakat. Hasil pengembangan dari pembangunan desa ‘endogen’ pada proses pengabdian masyarakat memiliki semangat elaboratif dan kolaboratif. Aspek kolaborasi menjadi pintu masuk mengundang para praktisi sehingga dapat memunculkan reaksi positif dari komunitas sosial. sementara itu, aspek elaboratif dapat melahirkan diseminasi baru dari semua stakeholder, mitra dan pengambil kebijakan. Di mana proses pembangunan desa berbasis Partisipatory Action Research (PAR) ini dapat berhasil jika ada keberlanjutan akademis, baik dapat dilanjutkan ataupun dihentikan programnya.