Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Non Formal Education di Kampung Blunyah Gede

Abstract

This paper tries to unravel the empowerment process by the Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai (P3S) in Kampung Blunyah Gede. In the context of empowerment, I emphases the concepts and implementation of activities that have been permitted. This activity is expected to have an impact on the Code River community so that they can be empowered and live independently. The definition of independence can be identified through active participation in non formal education programs. Explosively, this study found that the Sungai Code community can improve well-being by taking alternative education. This offer is known collectively with Free Tutoring, Cheerful Sunday, annual Art Performances, provision of Reading Houses, organizing parents through Parent Committees, and Volunteer Schools. Program routines have an impact on children’s learning enthusiasm, new work produced by children, reporting on learning outcomes, reading group activities, regeneration of volunteers, and children’s potential to develop artistic skills.Tulisan ini berusaha mengeksplorasi proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai (P3S) di Kampung Blunyah Gede. Dalam konteks pemberdayaan, penulis menyoroti konsep dan implementasi kegiatan yang sudah dilakukan. Kegiatan ini diharapkan memberi dampak kepada masyarakat pinggir Sungai Code sehingga dapat berdaya dan hidup mandiri. Definisi kemandirian dapat diketahui melalui partisipasi aktif sehingga dapat mengikuti program non formal education. Secara eksploratif, dalam kajian ini ditemukan bahwa masyarakat sungai Code dapat meningkatkan kesejahteraan dengan mengikuti pendidikan alternatif. Tawaran ini diketahui secara kolektif dengan Bimbingan Belajar Gratis, Minggu Ceria, Pentas Seni tahunan, pengadaan Rumah Baca, pengorganisasian Paguyuban Pengajar Pinggir Sungai (P3S) orang tua melalui Komite Orangtua dan Sekolah Relawan. Rutinitas program berdampak pada semangat belajar, pelaporan hasil belajar, dan karya baru yang dihasilkan anak-anak. Program tersebut juga berdampak pada aktivitas reading group, regenerasi relawan, serta pengembangan skill dan potensi kesenian pada anak-anak.