MEMBACA A-QUR'AN DENGAN TRANSLITERASI ARAB LATIN:
Abstract
Tulisan ini membahas tentang fenomena penggunaan transliterasi dalam membaca Al-Qur'an di tengah masyarakat dan pro kontra terhadap penggunaannya. Fokus penelitian mengambil tempat di Payakumbuh dan sekitarnya yang dikenal sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara wawancara terstruktur dan melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat sebagian masyarakat Payakumbuh dan sekitarnya yang menggunakan transliterasi dalam membaca Al-Qur'an. Mereka sangat berharap agar transliterasi Al-Qur'an terus dikembangkan sehingga memudahkan bagi mereka yang tidak mampu membaca Al-Qur’an berbahasa Arab secara langsung. Namun demikian, sebagian kalangan seperti guru mengaji dan penyuluh agama, kurang menyetujui keberadaan transliterasi Al-Qur’an ini. Menurut mereka, transliterasi Al-Qur’an lebih besar mudaratnya dibandingkan manfaat yang diperoleh darinya. Keberadaan transliterasi dikhawatirkan melemahkan semangat umat Islam belajar baca tulis Al-Qur’an yang berbahasa Arab. Di samping itu, simbol huruf latin dianggap tidak bisa mewakili huruf Arab secara tepat dari segi makhraj dan sifatnya, sehingga dikhawatirkan terjadi salah pengucapan bacaan Al-Qur’an. Kata kunci Membaca Al-Qur’an, transliterasi Arab Latin, pembelajaran Al-Quran, membaca dan menulis AL-Qur'an, Payakumbuh.