MENUJU KESETARAAN ONTOLOGIS DAN ESKATOLOGIS?
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji perubahan terjemahan dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya (QDT) yang diproduksi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada tiga edisi (1969, 1990 dan 2002) terkait dengan penciptaan manusia (Surah anNisa/4: 1, al-A’raf/7: 189, az-Zumar/39: 6, ar-R?m/3: 21, an-Na?l/16: 72, asy-Sy?r?/42: 11) dan pasangan surgawi (Surah al-Baqarah/2: 25, Ali Imran/3: 15 dan an-Nis?’/4: 57), dan berupaya mengungkap aspek ideologis di balik perubahan itu, terutama ideologi gender. Penelitian ini membuktikan adanya pergeseran dalam ketiga edisi itu, terutama pada edisi 2002 yang tidak hanya menyangkut diksi (pilihan kata), struktur dan susunan kalimat, tetapi juga substansi terjemahan. Artikel ini berargumen bahwa perubahan terjemah itu terkait dengan pergeseran ideologis negara ke arah yang ramah gender, dan relasi kuasa antara negara, terutama melalui Kementerian Agama, dan penerjemah (tepatnya tim revisi terjemahan) pada satu sisi, dan keberadaan penerjemah atau korektor terjemahan sebagai agen-agen sosial yang tidak selalu sepenuhnya tunduk pada ideologi negara pada sisi lain.