Pendayagunaan Pusat Sumber Belajar (PSB) DI IAIN Samarinda

Abstract

Keberhasilan proses kegiatan belajar dan mengajar tidak hanya ditentukan oleh kualifikasi tenaga pengajar, melainkan semua komponen yang menjadi faktor pendidikan juga memiliki peranan penting. Selain kurikulum yang matang, tenaga pendidik yang kompeten, input peserta didik yang pilihan, dan sarana yang memadai, juga perlu adanya sumber belajar yang dapat dimanfaatkan demi tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.Bagi kalangan pendidikan tinggi (perguruan tinggi) upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan Pusat Sumber Belajar menjadi perhatian utama. Terlebih lagi adanya perpustakaan yang merupakan jantung lembaga pendidikan (perguruan tinggi), di samping sumber belajar lainnya. Demikian pula IAIN Samarinda yang menjadi icon Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara juga mencanangkan program pendayagunaan Pusat Sumber Belajar yang dimilikinya.Adapun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang terdapat di IAIN Samarinda antara lain adalah perpustakaan, laboratorium komputer yang dikelola oleh Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD), Pesantren Kampus (ma’had al-Jami’ah) dan Unit Pengembangan Bahasa. Upaya mendayagunakan Pusat Sumber Belajar (PSB) telah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini termasuk pola penganggaran (dana), pengembangan program akademik (software dan hardware), manajerial SDM maupun administratifnya. Pendayagunaan PSB tersebut diselaraskan dengan akselerasi dan peningkatan status akreditasi baik lembaga (institusi) maupun program studi, serta pengembangan kurikulum untuk matakuliah yang bercirikan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), bahkan untuk pembukaan Program Studi baru.