KONSEP PENDIDIKAN ANAK PEREMPUAN PADA MASYARAKAT BETAWI

Abstract

Abstract. The topics of education always interest to be discused. Indonesia as a developing country should be vigorous in paying attention to the problems of the children as the nation's next generation, especially in the field of education. Economic demands that are not balanced with the ease of getting education are interesting to be discussed as well. Educational facilities and infrastructure are growing rapidly. Nonetheless, there are some of our society who think that education is not important. Moreover, if education associated with women, there are plenty of our society who think that girls do not need a higher education. These phenomena are often heard in our society. The reluctance for going to school or college is a problem that has not been answered yet up to now. The story of campus life around them does not have an impact on their mindset about education. Hence, this research aimed to investigate the problem. This research is conducted by using qualitative method with observation and interview. This research is expected to gather data about the concept of education for girls on Betawi society. The innitial background of this research is that there is a presumption that the Betawi society who have a desire to work quickly but ‘lazy to school’ become interesting to be studied. In addition, they live adjacent to the campus then why their mindset remains unchanged?. Abstrak. Pembicaraan tentang pendidikan selalu menjadi hal yang menarik. Indonesia sebagai negara berkembang seharusnya gencar dalam memperhatikan persoalan anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. Tuntutan ekonomi yang tidak seimbang dengan mudahnya mendapatkan pendidikan menjadi satu hal yang menarik. Fasilitas mencakup sarana dan prasarana pendidikan berkembang dengan pesat. Tapi, disayangkan masih ada sebagian masyarakat kita yang menganggap pendidikan bukanlah hal penting. Apalagi jika dikaitkan dengan perempuan, masih banyak masyarakat kita yang menganggap anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Apalagi sampai jenjang perguruan tinggi. Fenomena ini begitu sering terdengar di masyarakat kita. Keengganan untuk bersekolah lanjut atau ke perguruan tinggi menjadi suatu tanda tanya yang tidak pernah terjawab sampai saat ini. Hingar-bingarnya kehidupan kampus di sekitar mereka ternyata tidak berdampak pada pola pikir mereka tentang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu melakukan pengamatan dan percakapan langsung. Penelitian ini diharapkan dapat mengumpulkan data tentang konsep-konsep pendidikan bagi anak perempuan pada masyarakat Betawi. Dugaan awal penelitian ini adalah, masyarakat Betawi yang kecenderungan ingin cepat bekerja, tapi ‘malas sekolah’ menjadi menarik untuk diteliti, apalagi tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan dunia kampus, mengapa pola pikir mereka tetap tidak berubah?.