NARASI PERJUANGAN KATINI KENDENG DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI LIBERATIF AL-QURAN

Abstract

 Abstract. The Women Farmer from Mount Kendeng a.k.a Kartini Kendeng are persistence to refuse the operation of cement factories and its mining in their land. They are representative of consevasion movement to not defferred to corporation and goverment for their own land and water. This article illustrates narratively the fighting of Kartini Kendeng trhough the perspective of ecology and liberation in the Quran. It is the convergence of thought from three women scholars are Nur Arfiyah Febriani, Amina Wadud and Asma Barlas. Those women agree that Quran is book of liberation from any oppression and despotism. By viewing the Quran as book of liberation, this research consider that Kartini Kendeng are appropriate with Quranic values. In other word, the religious preaching has been motivates the persistent of Kartini Kendeng.Abstrak. Para petani perempuan dari lereng Pegunungan Kendeng atau dikenal dengan Kartini Kendeng sangat gigih menolak operasi Pabrik Semen dan penambangan. Mereka adalah representasi pejuang ekologi yang enggan mengalah dari korporasi yang didukung Negara demi kelestarian tanah dan air. Tulisan ini memotret narasi perjuangan kartini kendeng dengat perspektif ekologi dan liberasi dalam Al-Quran. Perspektif ekologi dan liberasi Al-Quran merupakan konvergensi dari pemikiran tiga tokoh: Nur Arfiyah Febriyani, Amina Wadud dan Asma Barlas. Ketiga tokoh ini sepakat bahwa al-Quran adalah kitab pembebasan dari segala bentuk penindasan dan kesewenangan. Dengan memosisikan al-Quran sebagai kitab liberasi, penelitian ini melihat bahwa perjuangan Kartini Kendeng telah sesuai dengan nilai-nilai dalam al-Quran. Salah satu kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ajaran agama turut menjadi motivasi perjuangan para Kartini Kendeng.