POLA ASUH ANAK DALAM KELUARGA PEMULUNG
Abstract
Abstract.The study of child care in the family scavenger in Jurang Mangu Timur South Tangerang. The goal is to find out how this kind of upbringing applied parents who work as scavengers. The research method using qualitative methods, and the type of research is descriptive. Researchers took the data by interviewing, observation and documentation. Informant was a parent who worked as scavengers and their children aged 4-12 years old. The results showed that parenting in a family scavenger leads to authoritarian upbringing. That pattern of care that have rigid rules in raising children. Each violation subject to physical punishment, verbal and psychological. Rarely praise or reward obtained when children obey this parents. Few or never existed to justify the praise children's behaviour. when they implement the rules. Low income levels have influenced parenting applied to the scavenger families. Income earned by only family scavenger Rp.400.000.00 until Rp600.000.00 every month, because of a low income, they even employ their children find stuff. They do not spoil the child, and also rare to spoil a child. Abstrak. Studi pengasuhan anak di pemulung keluarga di Jurang Mangu Timur Tangerang Selatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana cara pengasuhan yang diterapkan orangtua yang bekerja sebagai pemulung. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Peneliti mengambil data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan adalah orang tua yang bekerja sebagai pemulung dan anak-anak mereka yang berusia 4-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengasuh anak dalam pemulung keluarga mengarah pada pengasuhan yang otoriter. Itulah pola asuh yang memiliki aturan kaku dalam membesarkan anak. Setiap pelanggaran dikenakan hukuman fisik, verbal dan psikologis. Jarang pujian atau hadiah didapat saat anak-anak mematuhi orang tua ini. Beberapa atau tidak pernah ada untuk membenarkan perilaku pujian anak-anak. Ketika mereka menerapkan aturan. Tingkat pendapatan yang rendah telah memengaruhi pola asuh yang diterapkan pada keluarga pemulung. Penghasilan yang diperoleh hanya oleh pemulung keluarga Rp.400.000,00 hingga Rp600.000,00 setiap bulan, karena penghasilan yang rendah, mereka bahkan mempekerjakan anak-anak mereka mencari barang. Mereka tidak memanjakan anak, dan juga jarang memanjakan anak.