MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM PSIKOANALISIS BERBASIS ISLAM UNTUK MENGURANGI KECEMASAN MORAL PADA REMAJA
Abstract
Artikel ini menjelaskan tentang Bimbingan dan Konseling Psikoanalisis Berbasis Islam untuk mengurangi kecemasan moral pada remaja. Bimbingan dan Konseling Psikoanalisis Berbasis Islam ini lahir sebagai wujud modifikasi dari pendekatan Psikoanalisis Sigmund Frued. Konsep yang dimaksud adalah konsep tentang struktur kepribadian manusia, yang mencangkup pada Id, Ego dan Superego dan konsep Unconscious.Praktek terapi psikoanalisis yang dilakukan adalah teknik untuk membuka alam ketidaksadaran, meliputi Asosiasi Bebas (Free Association), Analisis Kepribadian (Analysis of Histories), Analisis Resistensi (Analysis of Resistance), Analisis Tranferensi (Analysis of Tranference) dan Interpretasi (Interpretation).Konsep Islam yang ditambahkan dalam bimbingan dan konseling psikoanalisis ini adalah konsep tentang Fitrah manusia. Yakni kesadaran bahwa potensi dasar manusia adalah makhluk beragama. Sebagai makhluk yang beragama dan mengakui tentang Allah SWT, individu dituntut untuk menjadi makhluk yang selalu mengingat bahwa ia diciptakan oleh Allah SWT. Selain itu, konsep fitrah juga akan menggiring individu untuk lebih optomis dalam mengembangkan kemampuan dasarnya dengan rasa tanggung jawab dan niat ibadah kepada Allah SWT.Praktik bimbingan dan konseling psikoanalisis berbasis islam menggunakan metode small grup dengan bimbingan kelompok dan konseling individu. Bimbingan kelompok diberikan di awal proses dengan metode Mirror, yaitu metode yang menggali pemahaman diri dengan beberapa perspektif. Metode tersebut dihadirkan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan yaitu 1) dari mana aku berasal ? 2) mengapa aku dilahirkan dan 3) siapa aku. Pertanyaan ketiga adalah kesimpulan bahwa individu tersebut adalah makhluk Allah denga fitrah Tauhidnya. Tujuan dari bimbingan dan konseling psikoanalisis berbasis islam ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran tentang fitrah dirinya. Dan akan mengembalikan beberapa kenangan atau pengetahuan yang selama ini terpendam dalam alam bawah sadar. Manusia yang sehat menurut bimbingan dan konseling ini adalah manusia yang mampu untuk menyelesaikan masalahnya dan mampu mengembangkan potensinya dengan kreatif sesuai dengan ajaran dan norma-norma agama.