Pesantren and Local Female Leadership in Modern Indonesia
Abstract
AbstractThis paper is taking two cases of leadership. The first case deals with a given leadership trait of Nyai Yoyoh Johara, Cintawana Pesantren, Singaparna, Tasikmalaya district, and the other of Nyai Etti Tismayanti, al-Ikhwan Pesantren, Condong, Setia Negara, Tasikmalaya city. Applying a grounded research method and using Anthony Giddens’s perspective of social practice, the study identifies woman’s leadership in Islamic educational institutions, from the competition of social force of kodrat and of democracy and feminism. The object of the study is the Muslim woman’s leadership at pesantren in the local context. The data used in this study is based on the fieldwork which was done April to November 2010 in both Tasikmalaya district and city. The study found that women apply some strategies and manipulate the hindrances they face dynamically to have a career in the educational realm, in the male world using the limitation imposed by the norm such as kodrat, with several strategies. Modern values as social forces do influence female leadership agency but are implemented through certain rationalization which still maintains the traditional roles of women.AbstrakArtikel ini mendiskusikan bagaimana perempuan memimpin di pesantren, baik dalam bentuk kepemimpinan terberi (inherited) atau kepemimpinan yang diraih dengan usaha (achieved leadership) di konteks lokal, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaaya, dengan mengambil dua kasus kepemimpinan. Kasus pertama mendiskusikan jalan (trait) kepemimpinan Nyai Yoyoh Johara, Cintawana Pesantren, Singaparna, Tasikmalaya Kabupaten, dan kedua Nyai Etti Tismayanti, dari Pesantren al-Ikhwan, Condong, Setia Negara, Kota Tasikmalaya. Dengan menggunakan metode grounded research dan perspektif praktek sosial Anthony Giddens, kajian ini mengidentifiksi kepemimpinan perempuan di Lembaga pendidikan Islam, dari kompetisi kekuatan sosial kodrat perempuan dan kekuatan demokrasi dan feminism. Obyek kajian ini adalah kepemimpinan perempuan Muslim di pesantren dalam konteks lokal. ata yang digunakan dalam peneliti ini adalah berdasar pada hasil penelitin lapngan yang dikerjakan dari bulan April sampai November 2010 di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.Kajian ini menemukan bahwa perempuan mengaplikasikan beberapa strategi dan mensiasti halangan yang mereka temui dan mereka secara dinamis bergerak meraih karir dalam dunia pendidikan, dengan menggunakan keterbatasan yang mereka punyai disebabkan pengaruh norma kodrat. Nilai-nilai modern yang berfungsi sebagai kekuatan sosial mempengaruhi agensi kepemimpinan perempuan, tapi pengaruh tersebut dirasionalisasi melalui kekuatan sosial yang masih memelihara peranan tradisional perempuan. How to Cite Kusmana (2019). Pesantren and Local Female Leadership in Modern Indonesia. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 6(1), 23-35. doi:10.15408/tjems.v6i1.8919.