POLA WAHYU MEMANDU ILMU DALAM PENANAMAN AKIDAH AKHLAK GENERASI MILENIAL

Abstract

Akidah akhlak mengalami krisis pada tataran penerapan, karena konsep untuk memahami akidah akhlak cukup mudah dipahami. Menerapkan akidah yang sesuai dengan ajaran agama dan akhlak yang dicontohkan Rasulullah tidak mudah diterapkan, membutuhkan pola tertentu agar lebih mudah diaplikasikan. Tujuan penulisan artikel ini untuk memberikan gambaran pola dalam penanaman akidah akhlak berlandaskan wahyu memandu ilmu bagi generasi milenial. Metode penulisan menggunakan pendekatan sufistik piramida tegak. Temuan terkait akidah akhlak adalah lemahnya keyakinan kepada Allah dengan wujud-wujud persekutuan pada Allah yang tidak terasa, dan temuan terkait akidah adalah terdapat kasus asusila dan banyak kasus lainnya yang menggambarkan rusaknya akhlak. Artikel ini membahas pola penanaman akidah akhlak berlandaskan wahyu untuk diterapkan dalam keseharian bukan hanya pada tataran ilmu. Generasi milenial yang saat ini mulai memasuki masa berjaya menjadi sorotan. Pola yang digunakan merujuk pada konsep magnet rezeki yang berada pada tataran aplikatif dan praktis. Pola yang digunakan dengan mempositifkan pikiran, mempositifkan perasaan dan mempositifkan motivasi. Penanaman positif pikiran dengan melatih diri untuk selalu berpikir positif, mempositifkan respons dari fakta yang terjadi, menjauhkan suuzan, mengganti kata negatif menjadi positif. Penanaman positif perasaan dengan melatih diri untuk bersyukur atas semua keadaan, menerima kenyataan, meyakini musibah yang datang pasti beriringan dengan nikmat yang besar, perbanyak membaca Al-Quran, dan fokus beribadah kepada Allah. Penanaman positif motivasi dengan melatih menghindarkan diri dari perbuatan yang masuk dalam zona nafsu yang memiliki energi negatif, dan melatih diri melakukan perbuatan yang masuk dalam zona takwa yang memiliki energi positif.