Media Sosial Sebagai Sarana Membangun Kerukunan Pada Komunitas Young Interfaith Peacemaker (YIPC)

Abstract

Keberagaman adalah realitas bagi bangsa Indonesia, salah satu bentuk keberagamannya yakni agama. Agama merupakan petunjuk dari sang pencipta bagaimana manusia bisa hidup dalam perbedaan sehingga menciptakan kehidupan yang teratur dan harmonis. Akan tetapi fenomena yang terjadi justru sebaliknya dimana agama pada kenyataanya membuat seseorang untuk mengklaim kebenaran dari tiap-tiap agamnya. Hal ini tentu menjadi konflik yang serius bagi bangsa Indonesia mengingat Indonesia adalah negara yang plural dan sudah seharusnya memiliki pemahamann akan toleransi. Sebenarnya toleransi bukan hanya sekedar konsep yang harus dipahami akan tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehingga akan terwujud suatu kerukunan antar umat Beragama. Ditengah arus perkembangan global saat ini kecanggihan teknologi tidak dapat dibendung sehingga masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi. Menanggapi fenomena tersebut apabila kita khusunya sebagai pemuda yang pada dasarnya memiliki peran penting dalam membangun kerukunan antar umat beragama tidak bisa dengan baik memanfaatkan adanya media sosial maka akan dengan mudah menerima bahkan menyebarkan isu-isu hoax, dampak dari hal tersebut tentunya akan merusak hubungan kerukunan antar umat beragama maka sebaiknya sebagai pemuda harus memfilter dan bijak dalam penggunaan sosial media. Melalui sosial media kita sebagai pemuda bisa melakukan hal positif seperti halnya, menuangkan ide-ide kreatif menyalurkan bakat yang kita miliki seperti membuat tulisan atau gambar sehingga dapat dinikmati oleh orang lain, berkomunikasi dengan teman yang jauh atau menambah teman dengan bergabung dalam sebuah grup sosial yang nantinya akan menambah wawasan dan menumbuhkan kerukunan antar sesama