SISTEM PEMBINAAN AKHLAK PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif Sistem Pembinaan Akhlak Peserta Didik di SMAN 3 Bandung)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi yaitu merosotnya akhlak remaja yang ditandai dengan pergaulan bebas, minuman keras, narkoba dan lain sebagainya. Untuk mengatasi kemerosotan akhlak, maka diperlukan pembinaan akhlak secara terus-menerus yang terintegrasi dalam pendidikan sekolah. Mengingat tujuan dari pendidikan itu sendiri salah satunya adalah membentuk akhlakpeserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) profil SMAN 3 Bandung (2) raw input peserta didik di SMAN 3 Bandung (3) instrumental input pembinaan akhlak peserta didik di SMAN 3 Bandung (4) process pembinaan akhlak peserta didik di SMAN 3 Bandung (5) output pembinaan akhlak peserta didik di SMAN 3 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai raw input peserta didik yang dilakukan di SMAN 3 Bandung melalui penyeleksian hasil NEM atau passing grade dan kualitas minat bakat. Adapun instrumental input pembinaan akhlak di SMAN 3 Bandung, menggunakan metode pembiasaan, keteladanan dan memperhatikan psikologis sasaran yang akan dibina. Materi yang disampaikan meliputi tema al-Qur’ān (tahsin, hapalan al-Qur’ān, akhlak), fiqh, asmaul husna, akhlak terpuji, hukum Islam, dan keteladan Rasūl Allah SAW, Ibadah wajib, dakwah. Pemateri dalam pembinaan akhlak diantaranya para alumni, guru PAI, dan pemateri dari PUSDAI (Pusat Dakwah Islam) Bandung.  Adapun program pembinaan akhlak di SMAN 3 Bandung, dibagi ke dalam beberapa kegiatan: kegiatan harian: tadarusan, budaya 7S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun, Sigap, Semangat). Kegiatan mingguan: MT-PAI (Mentoring Terintegrasi-PAI), keputrian, şalat jum’at berjam’ah. Kegiatan bulanan: kajian Islam. Kegiatan tahunan: SANLAT (Pesantren Kilat), penyembelihan hewan qurban, dan manasik haji. Hasil dari pembinaan akhlak di SMAN 3 Bandung cukup berhasil, hal itu dapat dilihat dari adanya perubahan secara aspek kognitif dan aspek afektif peserta didik selama proses pembinaan.