IMPLIKASI EDUKATIF KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM QS. AL-KAHFI/18: 60-82
Abstract
Abstract. This study examines the story of the Prophet Musa and the Prophet Khidr in the QS. Al-Kahf / 18: 60-82 and its implications for the concept of Islamic education. In this research, the researchers refer to five authoritative Qur’anic interpretations (tafseer), namely Al-Misbah, Fi Zilal al-Qur'an, Ibn Kathir, Al-Maragi, and Al-Aisar. The approach used in this study is a qualitative approach, and procedurally this study uses the muqaran (comparison) method, with literature study techniques in data collection. The findings show that the educational implications of the story of Moses and the Prophet Khidr in the QS. Al-Kahf /18: 60-82 dealing with components of Islamic education, are: (1) educational objectives: moral development; (2) the character of educators: patient, wise, sincere, familiar with student competencies, knowledgeable, well-mastered, forgiving, and resolute; (3) students’ character: patient, obedient, have a strong determination, polite, and respect towards the teacher; (4) material: creed and morals; (5) methods: uswah hasanah and tajribi; and (6) media: teacher ‘s attitudes and strategies. Abstrak. Penelitian ini mengkaji kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam QS. Al-Kahfi/18: 60-82 dan implikasinya terhadap konsep pendidikan Islam. Pada penelitian ini, peneliti merujuk kepada lima tafsir mu’tabarah, yaitu Tafsir Al-Misbah, Tafsir Fi Zilal al-Qur’an, Tafsir Ibn Katsir, Tafsir Al-Maragi, dan Tafsir Al-Aisar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan secara prosedural penelitian ini menggunakan metode muqaran (perbandingan), dengan teknik studi pustaka dalam pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa implikasi edukatif kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam QS. Al-Kahfi/18: 60-82 yang meliputi komponen-komponen pendidikan Islam, yakni (1) tujuan pendidikan: pembinaan akhlak; (2) karakter pendidik: sabar, bijaksana, ikhlas, mengenal kompetensi murid, berpengetahuan luas, menguasai materi dengan baik, pemaaf, dan tegas; (3) karakter peserta didik: sabar, patuh, mempunyai tekad yang kuat, sopan, dan rendah diri terhadap guru; (4) materi: akidah dan akhlak; (5) metode: uswah hasanah dan tajribi; dan (6) media: sikap dan strategi guru.