SAPAAN DALAM PERTUNJUKAN WAYANG KULIT STUDI KASUS: PERTUNJUKAN WAYANG KULIT CANTRIK DURNA OLEH TIMBUL HADIPRAYITNA [Address in Leather Puppet Performance Cases Study: Performance of Wayang Kulit Cantrik Durna by Timbul Hadiprayitna]

Abstract

This article is about a research study conducted to describe the system, type, and function of form of address in wayang kulit , the Javanese leather-puppet shadow play. The subject under study was a recording of such a play titled Cantrik Durna performed by Timbul Hadiprayitna as the puppet master. The research method applied was descriptive in nature. The research data were obtained by means of a listen-and-write technique and analyzed by means of contextual interpretation. The research result are as follows the system of form of address in wayang kulit consists of aspects of (1) relation between the addresser and addressee, (2) sex/gender, (3) setting (place,time,and atmosphere), (4) honoring, (5) doer, vocation, or profession.Artikel ini adalah tentang penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan sistem, jenis, dan fungsi dari sistem sapaan dalam wayang kulit Jawa. Subjek yang diteliti adalah rekaman pertunjukan wayang kulit yang berjudul Cantrik Durna dilakukan oleh Timbul Hadiprayitna sebagai dalang. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan tehnik menyimak dan menuliskan serta dianalisis dengan menggunakan interpretasi kontekstual. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: sistem sapaan dalam wayang kulit terdiri dari aspek (1) hubungan antara penyapa dan tersapa, (2) jenis kelamin, (3) latar (tempat, waktu, dan suasana), (4) penghormatan, dan (5) pelaku/pekerjaan.