FORMASI DAN NEGOSIASI IDEOLOGI: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI DALAM CERPEN “SARMAN” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

Abstract

The community has the right to obtain his will - his view of life, but the situation cannot be obtained because the community is trapped by the great ideologies that are in power (dominating). Therefore, the author as a recorder - intellectuals who contested his ideology through literary works. Literary works as a unifying tool of social forces and the struggle of subordinate groups to fight political actions that offer certain ideologies. Thus, the purpose of this research is to explain the ideologies that live in society, including the dominant ideologies, which are related to the mindset and patterns of people’s behavior in literary works. This study uses a qualitative descriptive method that focuses on content analysis using the Gramsci hegemony theory. The results of this study are that Sarman figures are not counter-hegemonic over the ideology of capitalism, but through Sarman, Seno tries to negotiate that the ideology of capitalism becomes a socialist and humanist capitalist ideology, namely capitalists who view humans as dignified beings and social beings, entitled to rights which should be obtained. The relationship between the characters of Sarman and Seno, were  clearly described by the author Gumira Ajidarma, the author contests ideologies to the readers and wants to negotiate his ideologies. However, like Sarman, Seno is still trapped in the dominant group (rulers) whose ideology is capitalism. Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh kehendaknya—pandangan hidupnya, namun situasi tersebut tidak dapat diperoleh karena masyarakat terperangkap oleh ideologi-ideologi besar yang berkuasa (mendominasi). Oleh karena itu, pengarang sebagai perekam—kaum intelektual yang mengkontestasikan ideologinya melalui karya sastra. Karya sastra sebagai alat pemersatu kekuatan-kekuatan sosial dan pertarungan kelompok subordinat untuk melakukan perlawanan terhadap tindakan politik yang menawarkan ideologi-ideologi tertentu. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah terjelaskannya ideologi-ideologi yang hidup di masyarakat, termasuk ideologi dominan, yang berkaitan dengan pola pikir dan pola perilaku masyarakat dalam karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfokus pada analisis isi dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci. Hasil penelitian ini adalah tokoh Sarman bukan counter-hegemonik atas ideologi kapitalisme, tetapi melalui Sarman, Seno mencoba untuk menegosiasikan agar ideologi kapitalisme menjadi ideologi kapitalisme yang sosialis dan humanis, yaitu kapitalis yang memandang manusia sebagai makhluk bermartabat dan makhluk sosial, berhak mendapatkan hak-hak yang seharusnya diperoleh. Keterkaitan tokoh Sarman dengan Seno Gumira Ajidarma sebagai pengarang, sangat jelas terlihat bahwa pengarang mengkontestasikan ideologi-ideologi kepada pembaca dan ingin menegosiasikan ideologi-ideologinya. Namun, seperti Sarman, Seno masih terjebak dalam kelompok dominan (penguasa) yang berideologi kapitalisme.