PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM HUMOR MADURA [Breach of The Principle of Cooperation in Humor Madura]
Abstract
The purpose of this study to describe the violation of the principle of cooperation in Madura humor. This research used descriptive method with qualitative approach. the data were analyzed on three steps, they were the step of providing data; data analysis stage; and the result presentation stage . The source of the data was taken from humor Madura and it used taking notes technique the discussion found violations of the principles of cooperation, such as violation of the maxim of quantity, quality, relevance, and way. Violation of the maxim of quantity was the unsuitable and excessive contributions than its required. Violation of the maxim of quality was the incorrect and unreasonablet speech and did not have sufficient evidence to prove it.. Violation of the maxim of relevance was the unrelevant speech of the context. Violation of the maxim of the way was unclear speech and the speakers used any form of taxa that made the partners got wrong interpretation.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja sama dalam humor Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menganalisis data dilakukan tiga langkah kerja, yaitu tahap penyediaan data; tahap analisis data; dan tahap penyajian hasil analisis data. objek penelitian, yaitu humor Madura. Dalam penyediaan data juga digunakan teknik catatt. Dari hasil pembahasan ditemukan pelanggaran prinsip kerja sama, berupa pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Pelanggaran terhadap maksim kuantitas berupa pemberian kontribusi yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dan berlebihan. Pelanggaran terhadap maksim kualitas berupa tuturan sesuatu yang salah dan tidak memiliki bukti-bukti yang memadai atas kebenaran isi tuturan yang disampaikannya serta tidak masuk akal. Pelanggaran terhadap maksim relevansi berupa tuturan yang tidak relevan atau tidak ada hubungannya dengan konteks. Pelanggaran terhadap maksim cara berupa tuturan yang tidak jelas dan penutur menggunakan bentuk taksa sehingga mitra tutur salah memaknai tuturan yang disampaikan penutur.