REFLEKSI CULTURAL IMPERIALISM DALAM PENGGUNAAN BAHASA MEDIA LUAR RUANG DI KEPULAUAN BANDA NAIRA, MALUKU TENGAH [Cultural Imperialism Reflection in uses of the language on outdoor media in Banda Neira Island, Maluku]
Abstract
The increasing used of foreign language in variety of media in society is a phenomenon of language that must be considered. Many conditions which allow the dignity of foreign language in Indonesia. Indonesia had long been colonized in its own country, that effect to the used of foreign language in society. A few of previous studies has elaborate about the influence of colonialism on various aspects to society former colonized, but this research was conducted to know the influences of cultural imperialism in the language used on outdoor media in Banda Naira Islands which is very well-liked to visit by foreigners in the time 2000 years ago until now. This study used qualitative research methods with historical approach. This research did in Banda Naira Islands, Central Maluku District, Maluku Province. The results showed the influence of cultural imperialism in language used in outdoor media by the Bandannese. Therefore, it need serious attention from the government and support of the society to be able to out of the influence and make serious effort to show their love of the homeland through a positive attitude for Indonesian so Indonesian dignity in around the area of NKRI can be realized. Maraknya penggunaan bahasa asing di berbagai media di masyarakat merupakan fenomena bahasa yang patut untuk diperhatikan.Banyak kondisi yang memungkinkan terjadinya pemartabatan bahasa asing di Indonesia. Indonesia telah lama dijajah di negerinya sendiri mengakibatkan besarnya pengaruh penggunaan bahasa asing di masyarakat. Sejumlah kajian sebelumnya telah banyak menguraikan tentang pengaruh kolonialisme terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat bekas koloni, namun penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh cultural imperialism dalam penggunaan bahasa media luar ruang di Kepulauan Banda Naira yang merupakan salah satu wilayah yang sangat digemari untuk dikunjungi bangsa asing baik pada zaman 2000 tahun yang lalu sampai dengan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan historis. Penelitian ini dilakukan di Kepulauan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh imperialisme kultural dalam penggunaan bahasa di media luar ruang oleh masyarakat Kepulauan Banda Naira. Dengan demikian perlu adanya perhatian serius pemerintah serta adanya dukungan dari masyarakat untuk mampu keluar dari pengaruh tersebut serta berupaya untuk menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air melalui sikap positif terhadap bahasa Indonesia sehingga upaya pemartabatan bahasa Indonesia di seluruh wilayah NKRI dapat terwujud.