Peran Guru dalam Pembentukan Karakter Sosial Anak pada Habib Alby Home Schooling

Abstract

Selama ini pendidikan yang dikembangkan lebih menekankan pada aspek kognitif saja, kurang memperhatikan sisi afektif dan psikomotorik anak. Pelajaran agama seringkali dimaknai secara dangkal dan tekstual, nilai-nilai agama yang ada hanya dihafal dan tidak diamalkan, padahal nilai-nilai religiusitas tidak hanya tampak ketika seseorang melakukan praktek ritual peribadatan saja, seperti shalat, berdo’a, puasa, zakat dan haji. Namun nilai religiusitas nampak pada semua aktifitas keseharian seseorang yang mencerminkan unsur aqidah, ibadah dan akhlak. Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini mulai menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar. Dari pengamatan yang peneliti lakukan di Habib Alby yang melakukan salah satu tempat diadakannya homeschooling, peneliti menemukan bahwa guru lebih leluasa dalam mengajarkan peserta didik, sehingga satu guru hanya mengajarkan beberapa peserta didik saja, hal ini akan memudahkan guru tersebut dalam membentuk karakter sosial anak untuk lebih baik.