Kombinasi Napas Dalam dan Diafragma Efektif Meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE) Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif (PPOK)
Abstract
<p>Abstrak</p><p>PenyakitParu Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit progresif menahun yang ditandai dengan keterbatasan pernapasan yaitu dispnea berhubungan dengan respon inflamasi dan terpapar polusi atau racun yang terinhalasi. Tujuan penelitian ini yaitu efektifitas kombinasi napas dalam dengan napas diafragma untuk meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE). Desain penelitian yaitu menggunakan <em>pre post control </em>dengan beda kelompok, sampel yang digunakan sebanyak 25 orang kontrol dan 25 orang intervensi total 50 kresponden yang menderita PPOK. Hasil penelitian menunjukan hasi uji wilcoxon untuk grup intervensi P value< 0,05, grup kontrol P value>0,05, untuk uji man witney <0,05. Kesimpulan terapi ombinasi napas dalam dengan napas diafragma terbukti lebih efisien untuk meningkatkkan Arus Puncak Eskpirasi (APE).</p><p><br /><strong></strong></p><p><strong><em> </em></strong></p><p><strong><em>Abstrac</em></strong><em>t</em></p><p><em>Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a chronic progressive disease characterized by respiratory limitation of dyspnea associated with inflammatory responses and exposure to pollution or toxins inhaled. The purpose of this study is the effectiveness of the combination of deep breath with diaphragm breath to increase the peak flow of expiration (APE). The research design was using pre post control with different group, the sample used was 25 controls and 25 people intervention total 50 kresponden suffering from COPD. The results showed that the test results of wilcoxon for intervention group P value <0,05, control group P value> 0,05, for man witney test <0,05. The conclusion of deep breathing omginations with diaphragmatic breath proves to be more efficient to increase the peak expiration flow (PEF).</em></p><p><em><br /></em></p><p><em><br /></em></p>