Karakteristik Nanopartikel Magnetite Besi Oksida Lampanah Aceh Besar Melalui Metode Kopresipitasi
Abstract
Sintesis pasir besi lampanah Aceh Besar menjadi nanopartikel magnetite besi oksida menjadi tujuan utama dalam penelitian ini untuk mengamati struktur Kristal yang dimilikinya. Sifat Kristalin yang tinggi ketika terjadi perubahan fisis dari material menjadikan kajian ini layak untuk diteliti. Melalui teknik pemisahan menggunakan magnet batang, pasir besi dari alam dipisahkan dari pengotor lalu disaring dengan ayakan yang berukuran 200 mesh. Pasir besi berkualitas baik disintesis dengan menggunakan metode kopresipitasi yang mana pasir besi dilarutkan ke dalam 12 M Asam Klorida 37 % v/v. Larutan tersebut diaduk dan disaring, kemudian hasil larutan dicampurkan dengan 6,5 M ammonia dengan perbandingan ratio campuran 1:7. Melalui proses aduk dan saring, hasil endapan kemudian dikeringkan. Berdasarkan hasil uji XRD, SEM dan Cacah magnetik didapati karakteristik nanopartikel magnetite besi oksida. Berdasarkan data XRD, didapati sudut 2 thetanya 30,105o; 35,45o dan 62,585o dengan indek miller [hkl]: [220], [311] dan [440]. Nilai [hkl] ini menunjukkan bahwa nanopartikel magnetite dari pasir besi Lampanah memiliki struktur kristal Kubik dengan struktur kisinya FCC (Face Center Cubic). Berdasarkan uji SEM, morfologi nanopartikel magnetite besi oksida berbentuk tidak seragam dengan ukuran partikel yang relatif tidak sama berada dalam rentang 800 nm sampai 3000 nm. Sedangkan untuk cacah medan magnetik dalam bentuk pasir besi didapati nilai cacahannya 0,03 mT sedangkan dalam bentuk nanopartikel magnetite diperoleh 0,022 mT. Kesimpulan yang didapati bahwa struktur Kristal dari pasir besi Lampanah semakin terlihat ketika ukuran besi oksida menjadi nanopartikel magnetite. Langkah pengoptimalan dalam preparasi pasir besi menjadi nanopartikel magnetite diperlukan agar ukuran partikelnya di bawah < 100 nm sehingga dapat diaplikasinya dalam bidang elektronik, kesehatan dan sebagainya.