KONSTRUKSI TEKS PEMBERITAAN CALON GUBERNUR SULSEL PERIODE 2018 PADA HARIAN FAJAR (STUDI PADA BERITA TENTANG PENJARINGAN CAGUB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang konstruksi realitas pemilihan gubernur di media lokal, sebuah studi komunikasi politik tentang wacana calon Gubernur Sulsel 2018 pada Harian Fajar dan Celebes TV. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis teks pemberitaan calon gubernur Sulsel periode 2018 pada Harian Fajar dan Celebes TV, dan menganalisis praktik diskursus Harian Fajar dan Celebes TV dalam pengkonstruksian realitas Pilgub Sulsel periode 2018. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis teks media yakni Critical Discourse Analysis yang berfokus pada subject matter komunikasi politik tentang konstruksi realitas Pilgub Sulsel di media lokal. Metode pengumpulan data penelitian ini melalui wawancara mendalam proses analisis dokumenberita publikasi Harian Fajar dan program siaran Celebes TV terkait pengkontruksian wacana calon gubernur jelang Pilgub Sulsel 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks berita Harian Fajar dan program siaran Celebes TV cenderung mengkonstruksi isu-isu populis mengenai realitas politik jelang Pilgub Sulsel 2018. Penonjolan kekuatan elit, parpol dan kelompok dominan serta pemarginalan posisi kontestan pilgub dikonstruksi dalam teks berita dengan penekanan pada elemen wacana; semantik, stilistik, skema relasi dan identitas aktor politik. Konstuksi teks berita tentang realitas Pilgub Sulsel 2018 memberi kesan bahwa entitas media lokal berkarakter partisan, namun pemihakannya pada kepentingan kelompok dominan berlangsung secara samar dan dramatis dengan mengendalikan teks secara interdiskursif. Praktik wacana di ruang redaksi menunjukkan peran sentral redaktur tidak hanya sebatas agen pendefinisi realitas, tetapi juga sebagai political player dalam kontestasi wacana Pilgub Sulsel 2018. Redaktur memiliki kuasa atas teks yang mampu menciptakan isu politik dalam pemberitaan sekaligus berkuasa menentukan arah wacana yang dikonstruksinya.