PENERAPAN METODE ROLEPLAYING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK SHALAT ANAK TK AL-LATIF KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Abstract

Peneliti melihat bahwa pembelajaran gerak shalat belum begitu menjadi perhatian serius oleh para pengajar TK Al-Latif, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar sehingga ketuntasan belajar belum tercapai, sementara itu pembelajaran shalat pertama adalah pembelajaran gerak shalat bukan pembelajaran bacaan, hakekat metode role playing terletak pada keterlibatan emosional pemeran dan pengamat dalam situasi masalah yang secara nyata dihadapi melalui bermain peran, masih menurut Mulyasa, E, terdapat empat asumsi yang mendasari pembelajaran bermain peran untuk mengembangkan perilaku dan nilai-nilai sosial, yang kedudukannya sejajar dengan model-model mengajar lainnya Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen model desain control group pre-test-post-test (Arikunto, S 2006:86). Model tersebut bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan data hasil nilai sebelum dan sesudah perlakuan pada subjek yang sama. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut post-test. Penelitian dilakukan dengan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji secara statistik terhadap keterampilan shalat  dengan metode role playing pada anak TK saat pretest dengan posttest menunjukkan perbedaan yang signifikan (p-value =0,000 < 0,05). Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada keterampilan shalat  dengan metode role playing pada anak TK setelah mendapat perlakuan. Terdapat perubahan yang signifikan pada keterampilan melakukan gerak shalat melalui metode role playing, sehingga metode ini dapat digunakan dalam keterampilan melakukan gerak shalat di TK Al-latif Kecamatan Tambang adapun Permasalahan yang ditemukan  Guru TK masih kaku dan mengalami kecanggungan dalam menerapkan metode role playing, siswa belum dapat memahami instruksi guru dengan benar dalam peran yang akan dimainkan oleh anak. Adapun yang menjadi rekomendasi sebagai berikut: Kepada Guru TK, bahwa dalam penerapan metode role playing harus melaksanakan semua tahapan penerapan sehingga akan memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajarannya, terutama dalam keterampilan melakukan gerak shalat