JURNALISME DAN BENCANA (Refleksi Peran Jurnalis dalam Liputan Bencana Gempa, Tsunami dan Likuifaksi Palu-Donggala)
Abstract
Studi-studi terkait jurnalis dan liputan bencana umumnya menunjukkan kritik tajam terhadap pola-pola dan etika peliputan yang menonjolkan dramatisasi dan seringkali mengeksploitasi korban bencana baik narasi maupun audio visual. Jurnalis memainkan peran yang sangat penting dalam setiap peristiwa bencana. Bukan sekedar tuntutan profesi, mengumpulkan data dan informasi di lokasi bencana dan menyebarluaskannya dalam bentuk berita di media massa. Lebih dari itu, jurnalis juga diharapkan menunjukkan peran-peran jurnalisme yang lebih baik. Sebuah kesadaran dari para jurnalis dalam meliput peristiwa bencana dengan perspektif yang beragam dan utuh. Bahwa persoalan bencana tidak hanya pada saat bencana itu terjadi, melainkan ketika bencana tidak terjadi, sebelum terjadi dan juga setelah bencana terjadi. Diskursus mengenai peran jurnalis dalam peristiwa bencana menjadi penting di tengah tingginya tingkat kerawanan bencana di tanah air. Tulisan ini mencoba mengkaji lebih jauh kecenderungan peran jurnalisme yang dimainkan para jurnalis dalam meliput peristiwa bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di kota Palu dan sekitarnya.