Sociocultural Approach Dalam Pembinaan Keluarga Muslim Komunitas Pemulung

Abstract

AbstrakJenis penelitian ini adalah penelitian survey (lapangan) dengan pendekatan  kualitatif dengan mengeksploitasi data dilapangan dengan metode analisis deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana ‘Model Pendekatan Sosiokultural dalam Pembinaan Keluarga pada Komunitas Pemulung TPAS Tamangapa di Kota Makassar. Dalam konteks pembinaan keluarga, khususnya pada komunitas tertentu, model pendekatan sosiokultural sangat penting. Karena setiap kelompok masyarakat memiliki budaya sebagai karya mereka sekaligus sebagai pengikat kebutuhan mereka. Pendekatan sosiokultural dalam pembinaan keluarga Islam, misalnya, lebih bersifat akomodatif terhadap nilai budaya tertentu secara inovatif dan kreatif tanpa menghilangkan aspek substansial keagamaan. Model pendekatan sosiokultural sangat tepat digunakan pada Komunitas Pemulung atau dalam bahasa Makasssar disebut Payabo yang bermukim dan melakukan aktifitas mereka di Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Antang, Kelurahan  Tamangapa, Kecamatan Manggala Kota Makassar. Dimana kehidupan seseorang dimulai di dalam lingkungan keluarga. Ia bertumbuh, jadi besar dan dididik di dalam sebuah lingkungan keluarga. Orang tua mengajar anak-anaknya bagaimana mereka harus bertindak. Karena itu, pembangunan keluarga seyogyanya selalu diarahkan pada terwujudnya kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kata Kunci; Sociocultural Approach, Komunitas dan Pemulung Abstract The type of this research is survey research (field) with qualitative approach by exploiting data field with descriptive analysis method which aims to give description about how 'Sosiokultural Approach Model in Family Development at TPAS Tamangapa Scavengers Community in Makassar City. In the context of family coaching, especially in particular communities, the sociocultural approach model is very important. Because every community group has culture as their work as well as binding their needs. The sociocultural approach in the fostering of Islamic families, for example, is more accommodative to certain cultural values in an innovative and creative manner without removing the substantial religious aspect. Sociocultural approach model is very appropriate to be used in Community Pemulung or in Makasssar language called Payabo who live and do their activities in the Final Disposal Place Garbage, Antang, Village Tamangapa, District Manggala Makassar City. Where a person's life begins in the family environment. It grows, gets big and is educated in a family environment. Parents teach their children how they should act. Therefore, family development should always be directed to the realization of family life as a vehicle for nursery religious values and noble values of the nation's culture. Keywords; Sociocultural Approach, Community and Scavengers