Reduksi Miskonsepsi Melalui Pembelajaran Berbasis Virtual Lab

Abstract

Proses pembelajaran dituntut untuk menanamkan pengetahuan prosedural dan juga mengembangkan pengetahuan konseptual. Namun fakta di lapangan, khususnya kabupaten Ngada-Flores adalah keterbatasan alat-alat laboratorium di SMP yang menyebabkan siswa dan guru sulit melakukan praktikum sehingga pengembangan pengetahuan prosedural siswa tidak bisa dilakukan dengan baik. Selain pengetahuan prosedural, pengetahuan konseptual juga bermasalah terlihat dari banyaknya miskonsepsi yang terjadi pada anak dan guru-guru dalam pembelajaran khususnya Fisika SMP. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya pengembangan suatu bahan ajar berbasis simulasi interaktif PhET. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendesain bahan ajar fisika berbasis simulasi PhET yang di terapkan di SMP kelas IX Kabupaten Ngada dalam meremediasi miskonsepsi siswa, (2) mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap bahan ajar berbasis simulasi PhET yang di terapkan di SMP kelas IX Kabupaten Ngada. Hasil penelitian menunjukkan tingkat miskonsepsi siwa pada materi kelistrikan dan elektromagnetik paling tinggi pada menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi GGL induksi. Penggunaan bahan ajar berbasis PhET terbukti mampu meremediasi miskonsepsi siswa. Besar remediasi miskonsepsi siswa adalah SMPN A sebesar 33%, SMPN B sebesar 41%, SMPN C sebesar 51%, dan SMPN D sebesar 38%.