KOMPENTENSI KOMUNIKASI ULAMA LINTAS BUDAYA

Abstract

Penelitian ini beranjak dari realitas bahwa komunikasi lintas budaya, sangat menentukan dalampenyelenggaraan program pelestarian nilai adat, budaya dan Agama di Nagari Lunang. Penelitian iniberkesimpulan bahwa perbedaan budaya berimplikasi terhadap komunikasi ulama lintas budaya. Halitu dilatarbelakangi oleh: Pertama, Faktor pengetahuan (knowledge) yang terdiri dari Nilai-nilai budaya,pandangan dunia, sejarah, dan organisasi sosial, yang dianut masing-masing etnis, mempengaruhi kompetensikomunikasi ulama lintas budaya pada aspek pengetahuan dalam kontek pelestarian nilai budaya, adat danagama. Secara konseptual, hasil penelitian ini mendukung teori komunikasi antarbudaya yang dikemukakanoleh William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, bahwa dalam komunikasi antarbudaya manusia selaludipengaruhi oleh sistem kultural, sosiokultural dan psikokultural. Kedua, Kemampuan mengurangikesalahpahaman budaya merupakan faktor penghambat kompetensi komunikasi ulama lintas budaya padaaspek motivasi. Secara konseptual temuan penelitian ini, menguatkan teori Larry. A. Samovar, RichardE.Porter dan Edwin R. McDanel. Ketiga, Gaya komunikasi yang mau menang sendiri, defensive dan kurangramah, merupakan factor penghambat pada aspek ketrampilan berkomunikasi ulama lintas budaya. Temuanini mendukung teori negosiasi identitas yang dikemukan oleh William B.Gudykunts. Sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dengan alasan bahwa komponen-komponendata yang dicari meliputi aspek kehidupan masyarakat, yaitu apa yang dikatakan dan dilakukan oleh parainforman, maka segenap komponen tersebut di baca dianalisis dengan teori komunikasi antarbudaya