<p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Fokus tulisan ini adalah tentang perspektif umat Islam tentang agama dan ilmu pengetahuan, dari kecenderungan mendikotomikan sampai ada kesadaran untuk kembali mengintegrasikan keduanya. Hal ini berangkat dari kenyataan sejarah umat Islam, yang mana hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan pernah berada dalam hubungan yang tidak harmonis, mengalami dikotomi, b</em><em>ahkan selama beberapa dekade tidak pernah berhenti dan selalu dihadapkan pada pembedaan antara apa yang disebut “ilmu Islam” dan “ilmu non Islam”, “ilmu barat” dan “ilmu timur”. Karena itu, tulisan ini ingin menjawab beberapa pertanyaan sesuai fokus, yaitu </em><em>mengapa dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan terjadi, </em><em>padahal</em><em> Islam tidak pernah mendikotomikan (memisahkan dengan tanpa saling terkait) antara ilmu-ilmu agama dan umum? Apa konsekuensi yang dialami umat Islam sebagai akibat dari dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan? </em><em></em></p> <strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> Agama, Ilmu Pengetahuan, Dikotomi, Integrasi </em>