Ishlah dalam Pandangan Ibn Asyur dan Signifikansinya dalam Upaya Deradikalisasi (Telaah Penafsiran Q.S al-Hujurat: 9 dalam Kitab Al-Tahrir wa Al-Tanwir)

Abstract

Permasalahan radikalisme masih menjadi trending topic yang menghiasi wajah keberagaman umat Islam. Kesalahpahaman dalam memaknai ayat-ayat Alquran masih menjadi permasalahan utama yang melahirkan pemahaman yang radikal (radikalisme) dan tindakan yang destruktif (terorisme). Maka penting untuk menggali lebih dalam nilai-nilai perdamaian dalam Alqurandengan mengeksplor ayat-ayat yang mencerminkan jati diri ajaran Islam sebagai din al-salam. Q.S al-Hujurat[49]: 9 merupakan salah satu representasi ayat Alquran yang menegaskan bahwa Islam adalah agama yang solutif bukan provokatif. Melaui penafsiran salah satu cendekiawan muslim kontemporer yang masyhur dengan teori maqashidnya, Ibn ‘Asyur, penulis akan berusaha menemukan cara pandang baru dalam membaca ishlah dari kacamata tafsir maqashidi. Selain itu, tulisan ini juga diproyeksikan untuk melihat konsistensi teori maqashid Ibn ‘Asyur dalam tafsirnya serta mengambil intisari metodologis dan konten penafsirannya sebagai perwujudan bagi upaya menghadirkan penjelasan Islam yang rahmah dan menanggulangi radikalisme.