FILOSOFI MENDIRIKAN KERAMAT MENURUT AGAMA HINDU KAHARINGAN

Abstract

Pengaruh agama dalam kehidupan berbudaya dan sebaliknya telah menciptakan suatu tradisi yang beraneka ragam. Dialektika hubungan agama dan tradisi terjadi dalam masyarakat yang digolongkan dalam golongan tradisional (Parlin, 2000). Hindu sebagai salah satu agama yang diakui keberadaannya di Indonesia dengan seperangkat nilainya telah mempengaruhi pola budaya dan tradisi pemeluknya. Sebagai contoh adalah Mendirikan Keramat yang mengandung nilai adat dan budaya ditinjau dari sarana dan prasarana upacara tersebut yang selalu diyakikni oleh masyarakat Hindu Kaharingan dan merupakan suatu tradisi leluhur secara turun temurun diperhatikan, dilestarikan sampai saat sekarang ini sehingga menjadi sebuah adat atau tradisi. Permasalahan pokok, yakni:(1). Bagaimana filosofi Keramat bagi umat Hindu Kaharingan. (2). Apa fungsi Keramat bagi umat Hindu Kaharingan. (3). Bagaimana syarat dan proses mendirikan Keramat bagi umat Hindu Kaharingan. Pembahasan sampai kesimpulan dalam penulisan ini, dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1). Filosofi Keramat bagi umat Hindu Kaharingan dari dulu hingga sekarang masih di taati dan diyakini, hal itu mendapat pengakuan dari masyarakat secara turun temurun dan di dukung oleh kepercayaan agama Hindu Kaharingan terkait dengan kepercayaan yang gaib dan sakral. (2). Fungsi dan manfaat Keramat adalah berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu Kaharingan untuk memohon perlindungan dan berkah dalam kehidupan umat manusia yang meyakininya, sedangkan manfaatnya sebagai tempat suci yang bersifat Keramat. (3). syarat dan proses mendirikan Keramat bagi umat Hindu Kaharingan adalah manenung/mangundik (memohon petunjuk) untuk mengetahui kapan dan dimana pendirian keramat, siapa rohaniawan yang memimpin upacara, sarana (sesajen) apa saja yang diperlukan untuk dipersembahkan. Mamapas dilokasi didirikan Keramat, Manawur bertujuan untuk memohon izin kepada penguasa alam semesta.