Upacara Tantulak Ambun Rutas Matei Pada Masyarakat Hindu Kaharingan (Persfektif Hukum Hindu)

Abstract

Upacara kematian di kalangan umat Hindu Kaharingan yang disebut dimulai dengan proses perawatan jenazah, penguburan secara ritual dan proses tantulak Ambun Rutas Matei. Upacara tantulak Ambun Rutas Matei dilakukan tiga hari setelah upacara penguburan dengan tujuan untuk mengantarkan arwah Liau Haring Kaharingan dari lewu pasahan raung menuju Bukit Nalian Lanting tempat penantian bersama Nyai Bulu Indu Rangkang untuk sementara ditiwahkan dan sekaligus membersihkan keluarga duka dari sial atau rutas kapali belum artinya dari segala pantangan hidup yang mengakibatkan kematian, hidup sial, segala macam penyakit yang menimpa keluarga.  Selain itu, upacara tantulak juga bertujuan untuk memulihkan keseimbangan magis, menjauhkan segala macam marabahaya dan menghilangkan segala kemalangan atau kesialan dan hal-hal yang tidak baik yang dapat timbul pada keluarga Tarantang Nule (keluarga duka) maupun pada seluruh warga di kampung. Adanya upacara Tantulak Ambun Rutas Matei ini berawal dari proses Kematian manusia dimuka bumi ini (Lewu Injam Tingang Rundung Nasih Napui Burung) sebagai tempat sementara untuk kehidupan keturunan Raja Bunu.