Pemanfaatan Sistem Alat Ukur Kadar Gas Metana (Ch4), Suhu dan Kelembaban pada Perkebunan Kelapa Sawit di Lahan Gambut

Abstract

Alat ukur kadar gas metana (CH4), suhu dan kelembaban telah dilakukan. Alat ukur ini dapat diaplikasikan di perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Alat ukur ini terdiri dari sensor TGS2611, sensor SHT11, catu daya, voltage follower, mikrokontroler ATMega8535 dan LCD karakter 16x2. Tegangan keluaran sensor TGS2611 dikondisikan dengan rangkaian voltage follower kemudian dihubungkan dengan ADC internal mikrokontroler ATMega8535. Persamaan karakteristik sensor TGS2611 ditentukan dengan cara mengambil beberapa data kadar gas metana dan tegangan keluaran sensor pada datasheet sensor TGS2611 kemudian dibuat grafik persamaan karakteristiknya, sehingga diperoleh persamaan karakteristik sensor V=0,544ln(x)-2,113, dengan V adalah tegangan keluaran sensor dan x adalah kadar gas metana (ppm). Sensor SHT11 merupakan sensor digital yang sudah terkalibrasi pabrik, sehingga sensor SHT11 bisa langsung dihubungkan dengan catu daya, lalu data dari sensor dihubungkan ke mikrokontroler ATMega8535. Data hasil pengukuran ditampilkan pada LCD karakter 16x2 dan ditampilkan pada komputer dengan program yang telah dibuat menggunakan Delphi 7.0. Data hasil pengukuran juga tersimpan dalam database. Hasil pengukuran yang dilakukan selama 2 hari dengan durasi pengukuran satu setengah jam pada hari pertama dan 2 jam pada hari kedua menyatakan bahwa keberadaan gas metana tidak terdeteksi di kebun kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut. Pada hari pertama pengukuran nilai suhu udara berkisar antara 28,8 0C – 30 0C dan nilai kelembaban udara berkisar 87,6% - 89,6%. Pada hari kedua pengukuran nilai suhu udara berkisar antara 26,6 0C - 33,1 0C dan nilai kelembaban udara berkisar 85,1% - 88,4%.