Gemeente Medan Awal Abad Ke-20 : Sebuah Eksistensi Kota Kolonial dalam Pengelolaan Suplai Air Bersih dan Saluran Pembuangan

Abstract

Abstrak Kota Medan adalah salah satu kota di Indonesia yang bercirikan kolonial. Pertumbuhan awal mulanya dilatar belakangi pembukaan perkebunan tembakau yang sempat tersohor di dunia, yakni tembakau deli. Sebagai kota kolonial, Medan juga dianggap sebagai kota perkebunan karena tempat berdirinya berada di atas tanah perkebunan, meskipun ada anggapan sebelum itu telah ada pemukiman kuno. Kota Medan memiliki ciri yang cukup khas sebagai salah satu kota dengan eksistensinya dalam pembangunan infrastruktur, khususnya pengelolaan air bersih dengan saluran pembuangan. Kedua hal tersebut menjadi fokus perkembangan kota sehingga menjadi pembeda dari kota-kota kolonial lainnya di Indonesia dimana pembangunan infrastruktur selalu mengikuti budaya yang telah ada. Di Kota Medan hal tersebut benar-benar diawali tanpa harus berbenturan dengan eksistensi pemukiman lama. (Kata Kunci: Kota, Air Bersih, Saluran Pembuangan, Eksistensi, Kolonial).   Abstract Medan is one of the colonial city in Indonesia. Its early growth was originally on the back of the opening of the tobacco plantation that was once famous in the world, the Deli Tobacco. As a colonial city, Medan is also regarded as a plantation city because its place is located on plantation land, although there is an assumption before that there has been an ancient settlement. Medan city has quite distinctive characteristic as one of the city with its existence in infrastructure development, especially clean-water management and sewer. Both of these became the focus of urban development so that it became a differentiator from other colonial cities in Indonesia where infrastructure development always follow the existing culture. In the city of Medan it really starts without having to clash with the existence of the old settlement. (Keywords: City, Water, Drainage, Existence, Colonial).