Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Padang Cermin Kabupaten Pesawaran

Abstract

Komunikasi merupakan bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non-verbal yang ditanggapi oleh orang lain. Setiap bentuk tingkah laku yang mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi. Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner yang penulis lakukan di SMA Negeri 2 Padang Cermin Kab. Pesawaran masih terdapat peserta didik kelas XI yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah seperti: berbicara pada saat ada yang sedang menyampaikan pesan, terbata-bata saat sedang menyampaikan pesan atau tujuan, sering menggunakan bahasa yang sulit dipahami sehingga mengakibatkan multitafsir, kemauan yang rendah untuk mengakui kesalahan dan cenderung menyalahkan orang lain, kurangnya rasa akrab, membantah perintah. Atas dasar hal tersebut peneliti mencoba menerapkan layanan bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan komunikasi interpersonal peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi interpersonal peserta didik dan untuk mengetahui apakah komunikasi interpersonal dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan pribadi-sosial peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Padang Cermin Kb. Pesawaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-experimental dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian berjmlah 10 peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Padang Cermin Kab. Pesawaran tahun pelajaran 2016/2017 yang memiliki komunikasi interpersonal rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, metode kuisioner, wawancara, dan dokumentasi tehnik pendukung. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat peningkatan terhadap komunikasi interpersonal peserta didik di sekolah sebelum diberikan layanan konseling kelompok dan sesudah diberikan layanan. Hal ini ditunjukan dari pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t (t-test), dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh dalam kelompok eksperimen t hitung = 50.250 > t tabel 0.05 = 2.262, df= n-1= 10-1=9 dengan p value < t tabel (0.000 < 0.005), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang bermakna layanan bimbingan pribadi-sosial dapat meningkatkan komunikasi interpersonal peserta didik. Saran yang diajukan peneliti yaitu kepada guru bimbingan perlu menindak lanjuti jika terdapat peserta didik yang mengalami hambatan atau kesulitan dalam bekomunikasi di lingkungannya. Karena hal ini dapat mempengaruhi peserta didik dalam proses berinteraksi serta belajar mengajar, dengan dapat menerapkan layanan konseling kelompok bimbingan pribadi-sosial.