Komunikasi Islam dan Etika Muja>dalah Menurut Al-Qur’an

Abstract

Propagation (da’wah) is an activity inherent within all religions. Muja>dalah is one of the methods that exist in the propagation of Islam. This article discusses the ethics of muja>dalah in da'wah according to the Qur'an. The ethics of muja>dalah can be defined as a standard value to refer in efforts to strengthen the arguments held for specific purposes. This paper argues that the propaganda with good muja>dalah method can go through a good dialogue, without any pressure on mad'u (communicants). The muja>dalah, it further argues, should use logical arguments, friendly attitude, full of compassion, and not with any violence and arrogance.Keywords: ethic of mujadalah, a-Qur'an, logical argument.---------------------------------------------------------------------------Dalam setiap agama, dakwah merupakan salah satu bagian yang mesti ada di dalamnya. Muja>dalah merupakan salah satu metode dakwah dalam Islam. Artikel ini membahas secara detil etika muja>dalah dalam berdakwah menurut konsep al-Qur’an. Etika muja>dalah disini merupakan standar nilai yang dijadikan acuan dalam usaha memperkuat pernyataan yang dipersoalkan dengan menggunakan argumentasi dan tujuan tertentu. Tulisan ini berargumentasi bahwa muja>dalah menurut al-Qur’an adalah metode dakwah dengan menggunakan dialog yang baik, tanpa tekanan terhadap mad’u (komunikan), tanpa menghina dan menjelek-jelekkan mereka. Muja>dalah harus dilakukan dengan menggunakan argumentasi logis, sikap lemah lembut, penuh kasih sayang, serta tidak dengan menggunakan kekerasan dan arogansi.Kata Kunci: etika muja>dalah, al-Qur’an, argumentasi logis.