Strategi Dakwah Kultural Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur

Abstract

Pada dasarnya ajaran NU dan Muhammadiyah berasal dari sumber yang sama; Al-Qur’an dan Hadist, perbedaan keduanya terletak pada pemahaman dan interpretasi. NU lebih menekankan pada keharmonisan ajaran, dan Muhammadiyah lebih menekankan purifikasi (kemurnian) ajaran. NU lebih banyak merujuk pada teks-teks mengenai keharmonisan hubungan antara sesama manusia, sedang Muhammadiyah lebih banyak merujuk pada teks-teks yang bertema amar ma’ruf nahi munkar. Komunitas NU lebih mudah berinteraksi dan menyesuaikan diri secara kultural, tapi sebaliknya komunitas Muhammadiyah secara kultural berhati-hati atas aspek-aspek budaya lokal. Perbedaan ini secara sosiologis memberi implikasi secara signifikan pada kedua organisasi ini, tapi dengan adanya dakwah kultural yang sedang dirintis dan dikembangan oleh Muhammadiyah, demikian juga NU yang terus mengupayakan redifinisi dakwah kulturalnya, nampaknya perbedaan-perbedaan itu bisa diakomodir dalam wadah dakwah kultural pemberdayaan umat yang secara bersama-sama bisa dilakukan. Kata Kunci: Strategi Dakwah Kultural, Muhammadiyah Jawa Timur