Feminisme dalam Cerpen Rambutnya Juminten Karya Ratna Indaswari Ibrahim
Abstract
<p><em>This research aims to describe the form of gender injustice in the short story of Rambutya Juminten by Ratna Indaswari Ibrahim in the form of oppression of women, people's views on women, and men's views on feminism. This qualitative descriptive study uses a feminist approach. Research shows that short stories of Rambut Juminten can be a real picture of how people perceive gender differences. Gender differences are always a barrier wall that tends to curb women's freedom to work and move. Gender differences also give rise to violence and oppression of women's rights. Existing culture makes women always in second grade after men. Men are of the view that women overestimate feminism.</em></p><p> </p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender dalam cerpen Rambutya Juminten karya Ratna Indaswari Ibrahim yang berupa: penindasan terhadap perempuan, pandangan masyarakat terhadap perempuan, dan pandangan laki-laki terhadap feminisme. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan pendekatan feminisme. Penelitian menunjukkan bahwa cerpen Rambutnya Juminten dapat menjadi gambaran nyata cara masyarakat memandang perbedaan gender. Perbedaan gender selalu menjadi dinding pembatas yang cenderung mengekang kebebasan perempuan dalam berkarya dan beraktivitas. Perbedaan gender juga melahirkan kekerasan dan penindasan terhadap hak-hak perempuan. Budaya yang ada menjadikan perempuan selalu berada di kelas dua setelah laki-laki. Laki-laki berpandangan bahwa kaum perempuan terlalu berlebihan mengartikan feminisme.</p>