DAKWAH, WEALTH AND DESIRE OF SEXUALITY IN ISLAM: THE CONCEPT OF LOVE IN HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY’S AYAT-AYAT CINTA 2

Abstract

<p>Dalam rangka melanjutkan misi dakwah, Habiburrahman El-Shirazy yang dikenal sebagai penulis fenomenal novel populer Islam di Indonesia menulis novel terbaru, berjudul <em>Ayat-Ayat Cinta 2 (2015)</em>. Novel ini mempertahankan tema cinta seperti dalam novel sebelumnya, <em>Ayat-Ayat Cinta (2014)</em>. Isu yang dikemukakan tentang cinta seorang gadis dan kepahlawanan seorang pemuda yang dikaitkan dengan tema dakwah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penggabungan tema Islam dengan hasrat cinta kasih dalam <em>Ayat-Ayat Cinta 2</em>. Penelitian ini mengamati kecenderungan cinta sebagai konsep yang digunakan oleh novelis-novelis Indonesia untuk mengacu pada fase perkembangan dalam kesusastraan Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan sosiologi kesusastraan untuk menghubungkan pokok bahasan cinta dengan latar belakang penulis, misi penerbit, dan realitas kemasyarakatan.</p><p> </p><p><em>To continue the mission of Islamic dakwah, Habiburrahman el Shirazy known as a phenomenal author of Islamic popular novel in Indonesia presents his latest novel, Ayat-Ayat Cinta 2 (2015). More significantly, this novel maintains a theme of love in his previous novels including Ayat-Ayat Cinta (2014). The ugly heroin, the lascivious hero and a sexual interest have been connected with the theme of dakwah. To fathom how the theme of Islam can be combined with the sexual desire, this study explores the concept of love in Ayat-Ayat Cinta 2. The study observes the inclination of love as a concept used by the Indonesian preacher-novelist in reference to the developmental phase in the Indonesian literature. Furthermore, this study also uses the sociology of literature to link the subject of love with the author’s background, the publisher’s mission, and the reality of community.</em></p>