Politik Identitas dan dan penguatan Demokrasi Lokal (Kekuatan Wong kito dalam demokrasi lokal)

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana masyarakat lokal Palembang menggunakan nilai-nilai lokal sebagai proses penguatan demokrasi. Kajian dalam tulisan ini membahas tentang nilai-nilai apa saja yang masih eksis dan masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang digunakan dalam keadaan sadar ataupun nilai lokal yang sebenearnya mereka gunakan namun merka tidak menyadari hal tersebut. Belum ada dalam penelitian sebelumnya yang membahas secara spesifik eksistensi nilai lokal wong kito dalam kehidupan sehari-hari, dan ini diperdalam dalam ranah demokratisasi di ranah lokal.             Peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian ini atas dasar beberapa alasan, belum ada sebelumnya yang meneliti politik lokal terutama demokratisasi yang dipegang oleh masyarakat asli Palembang, yang kedua alasan apakah zero conflict yang terjadi di Palembang ini karena mereka masih menggunakan nilai-nilai lokal dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa pertanyaan dalam penelitian ini, namun dapat dikerucutkan sebagai berikut, nilai lokal apa saja yang masih dipakai, dan apakah nilai tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan sudi kasus, guna mengarahkan penelitian agar tersusun dan terencana dengan baik dan sistematis.             Temuan dalam penelitian adalah ada beberapa nilai lokal yang masih digunakan dan masih menjadi rujukan masyarakat dalam proses, kehidupan sehari-hari seperti Umpak-umpakan, sedekah, hajatan, gotong royong, ngobeng. Nilai nilai tersebut dipercaya masih bisa menjadi alat/senjata untuk meredam segala masalah di tengah masyarakat. Kemudian, nilai lokal masih dipercaya sebagai sarana pemersatu tinggal bagaimana para stakeholders, terutama eksekutif dan legislatif menunjukan perannya terutama dalam mengeluarkan kebijakan, karena kebijakan atau payung hukum merupakan realisasi paling tepat untuk di keluarkan.  Kata kunci: nilai lokal, Palembang, demokrasi lokal