KONFLIK SOSIAL REMAJA AKHIR (STUDI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASYARAKAT NEGERI MAMALA DAN MORELLA KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH

Abstract

Situasi lingkungan yang dialami dan dirasakan oleh remaja akhir baik tentang peristiwa kekerasan dalam konflik sosial maupun peristiwa sosial lainnya sangat berdampak dan mempengaruhi interaksi sosial dan perkembangan sosialnya. Dampak tersebut terjadi ketika konflik sedang berlangsung maupun sudah mereda. Tidak jarang pula remaja harus menanggung risiko sosial dari konflik tersebut. Pada saat konflik berlangsung, remaja sering kali menjadi sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana proses perkembangan interaksi sosial dan dampak konflik terhadap perkembangan sosial antar remaja, dengan sekolah dan lingkungan tempat tumbuh dan berkembangnya di Negeri Mamala dan Morella. Jenis data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara tentang proses perkembangan interaksi sosial meliiputi: hubungan interpersonal, kerjasama, komunikasi interaksi dan penyelesaian masalah. Dan dampak konflik terhadap perkembangan sosialnya meliputi: agresi, penerimaan sosial, prestasi akademik, dan sikap sportif. Subjek adalah 24 orang remaja akhir, untuk datanya lebih valid dan reliabel peneliti wawancara juga 8 orang guru tentang: mendengarkan guru, mengerjakan tugas dan menaati peraturan sekolah. Wawancara juga 22 orang masyarakat tentang: perilaku kekerasan dan perkembangan sosial. Hasil menunjukan bahwa: remaja usia akhir Mamala dan Morella mengalami hambatan pada perkembangan interaksi sosial, proses komunikasi mereka rendah, katakata tidak sopan, penuh kebencian, dendam, dan bahkan cenderung berprasangka buruk pada orang baru dikenal. Dan dampak konflik terhadap perkembangan sosialnya adalah: prestasi akademisnya rendah, tidak percaya diri, agresif, penerimaan sosialnya rendah, tidak mandiri, rendah kerjasamanya, antisosial, komunikasi interaksi sosialnya mengalami hambatan, tidak sportif dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan