Sejarah dan Gerakan Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat

Abstract

Penamaan majelis taklim akhirnya melahirkan identitas tersendiri yang membedakan dengan pengajian umum biasa, yaitu sifatnya yang tetap dan berkesinambungan. Majelis taklim ini kemudian disebut dengan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). BKMT adalah forum bersama, tempat bertukar pendapat dan bertukar pengalaman bagi anggotanya, serta diperuntukkan bagi semua kalangan. Tetapi kini lebih dikenal sebagai forum berkumpul bagi para perempuan. Hal ini terlihat ketika BKMT diarahkan sebagai bentuk upaya dakwah yang terfokus pada pemberdayaan kaum perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan sejarah. Berdasarkan analisis terhadap temuan dilapangan, dapat disimpulkan bahwa terbentuknya BKMT di Sambas tidak terlepas dari realitas yang mengharuskan adanya wadah dalam pemberdayaan untuk perempuan. Pada perkembangan selanjutnya kehadiran BKMT di Sambas berkontribusi terhadap gerakan dakwah secara organisasional. Kontribusi BKMT Kabupaten Sambas secara garis besar dapat dipetakan dalam beberapa aspek. Pertama, bidang dakwah. Pada kegiatan dakwah ini organisasi BKMT berusaha membantu perbaikan umat baik dalam ilmu pengetahuan, akhlak maupun ukhuwah islamiyah. Sebagai salah satu wadah amar ma’ruf nahi mungkar. Kedua, bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, BKMT bergerak di sektor pendidikan non-formal seperti PKBM dan TPQ. Ketiga, bidang sosial ekonomi. Kontribusi di bidang sosial ekonomi dilakukan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana banjir, serta melakukan pendampingan terhadap masyarakat umum untuk mengadakan pelatihan-pelatihan, serta menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang kurang mampu, serta mendirikan koperasi BKMT.Kata Kunci: Sejarah Dakwah, Perempuan, BKMT