PERGESERAN BAHASA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DI BIMA

Abstract

Masyarakat etnis Tionghoa yang ada di Bima merupakan masyarakat yang bilingual, bahkan multilingual. Selain menguasai bahasa ibu (B1), mereka juga menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Bima. Namun, dalam kehidupan sosial sehari-hari, masyarakat etnis Tionghoa lebih memilih meninggalkan bahasa ibunya dan beralih menggunakan bahasa Bima dan bahasa Indonesia. Sikap berbahasa masyarakat etnis Tionghoa tersebut menjadi hal yang menarik diteliti. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, yakni (1) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran bahasa masyarakat etnis Tionghoa di Bima dan (2) dampak dari pergeseran bahasa masyarakat etnis Tionghoa di Bima. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rekam, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran bahasa masyarakat etnis Tionghoa ada tiga, yaitu faktor migrasi, faktor sosial, dan faktor ekonomi; Kedua, dampak pergeseran bahasa ada dua, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positifnya, yaitu 1) mempermudah masyarakat etnis Tionghoa berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka yang baru; 2) meningkatkan status sosial; dan 3) memberikan keuntungan sebagai sarana mencari nafkah/meningkatkan nilai ekonomi. Dampak negatif dari pergeseran bahasa adalah dapat menyebabkan terjadinya kematian atau kepunahan bahasa. Namun, pergeseran bahasa yang terjadi pada masyarakat etnis Tionghoa yang berada di Bima tersebut tidak sampai menyebabkan punahnya bahasa karena pergeseran bahasa itu berlangsung bukan di tempat bahasa ibu digunakan.