Kesepadanan antara Penggunaan Bahasa Sasak Halus dan Perilaku Sosial Masyarakat Penuturnya

Abstract

Pulau Lombok sebagai lumbungnya orang Sasak terkenal sebagai salah satu wilayah yang rawan konflik horizontal. Tingkat dan kualitas konflik yang terjadi pada masyarakat Sasak, khususnya pada tiga daerah pengamatan dalam penelitian ini ditentukan oleh tingkat pemasyarakatan bahasa Sasak Halus. Lingkungan Kr. Genteng dan Dusun Tanak Song sebagai dua daerah yang sering berkonflik dan tiap konflik melibatkan banyak orang serta mengatasnamakan dusun terbukti tidak banyak mengenal, bahkan tidak memasyarakat bahasa Sasak Halus. Adapun Kediri sebagai sampel daerah yang tidak pernah berkonflik membuktikan bahwa pada daerah ini penggunaan dan pemasyarakatan bahasa Sasak halus masih tinggi.